My Favorite Anime

Pages

Visiters

Diberdayakan oleh Blogger.

Entradas populares

Naruto clock

Search

Kamis, 29 Maret 2012

Tugas Manajemen Pemasaran Kelompok 11

  1.  Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?
          Pengertian Perilaku Konsumen menurut beberapa ahli:
  •   Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh sesorang dalam mencari, membeli, menggunakan, 
mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhannya.
  • Engel, Blackwell dan Miniard
           Perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului
           dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan
           membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
           tindakan tersebut.
  • Mowen

Perilaku konsumen merupakan aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi dan membuang
barang atau jasa.
  • The American Marketing Association
Perilaku konsumen membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan
dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
            Perilaku konsumen terdiri dari beberapa tahap:
             1. Tahap Perolehan (acquition ) : mencari dan membeli
             2. Tahap Konsumsi (consumption) : menggunakan dan mengevaluasi
             3. Tahap Pasca Beli (dispotition ) : tindakan setelah produk digunakan

       Proses Keputusan Pembelian:
       A.  Peran dalam Pembelian
             1.  Pencetus ide (initiator )
             2. Pemberi pengaruh (influencer )
             3. Pengambil Keputusan (decider )
             4. Pembeli (purchase )
             5. Pemakai (user )
       B. Jenis Perilaku Pembelian 
            1. Perilaku pembelian kompleks
            2. Perilaku pembelian mengurangi ketidaksesuaian (disonasi )
            3. Perilaku Pembelian menurut kebiasaan
            4. Perilaku pembelian mencari variasi
                 Perilaku Pembelian dapat dipahami melalui :
                a. Metode introspektif
                b. Metode Retrosektif
                c. Metode Prospektif
                d. Metode Preskripti
1.1 Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
      Faktor Kebudayaan
         a. Budaya
         b. Sub Budaya
         c. Kelas sosial
      Faktor Sosial
         a. Kelompok Referensi
         b. Keluarga
         c. Peran dan Status
           Faktor Pribadi 
               a.  Usia dan Daur Hidup
               b.  Pekerjaan 
               c.  Kondisi ekonomi  
               d.  Gaya Hidup
               e.   Kepribadian
               f.    Konsep diri
          Faktor Psikologi
  a. Motivasi
  b. Persepsi
  c. Sikap
  d. Kepercayaan

2. Apa yang dimaksud dengan elemen pemasaran?
  •            WY. Stanton 
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. (Fundamental of marketing, 1997)
  •              H. Nystrom 
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
  •              Philip dan Duncan 
Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen. (pemasaran, 2001).
  •             Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association   
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
  •             Organisasi.Org 
Marketing atau Pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu. Dengan adanya pemasaran konsumen tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi secara sendiri-sendiri dengan melakukan pertukaran antara konsumen dengan pelaku pemasaran sehingga akan ada banyak waktu konsumen untuk kegiatan yang dikuasai atau disukai.
  •             Kotler 
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. (manajemen pemasaran 2000).
  •             Badroni Yuzirman (TDA Community)  
pemasaran adalah bagaimana merayu agar prospek tahu, tertarik dan membeli produk/jasa kita sesring dan sebanyak mungkin dan merekomendasikannya kepada prospek lain.
  •             Wardani (TDA Community) 
Pemasaran adalah selalu berusaha mengetahui apa yang konsumen inginkan (dan butuhkan), kemudian membuat produk dan mempersuasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen produk tersebut, untuk membuat konsumen tertarik dan membeli produk kita.
  •             George E. Belch dan Michael A. Belch 
Dalam buku Advertising & Promotion: an IMC Perspective, 2007:8 mengemukakan definisi konsep pemasaran sebagai fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk kreasi, komunikasi dan penyampaian nilai kepada para pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan yang memberikan manfaat bagi organisasi dan para pemangku kepentingan (stakeholders) yang memiliki hubungan erat dengan organisasi.
  •             Alex S Nitisemito
Dalam buku Marketing, 1984 pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud menciptakan permintaan yang efektif.
     3. Apa yang dimaksud dengan strategi produk?
  •           Kotler dan Amstrong (1996:274) 
Produk menurut  adalah : “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
  •             Stanton, (1996:222)
Menurut, “A product is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the services and reputation of the seller”. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.
  •            Tjiptono (1999:95)
secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.
  •           Lima Tingkatan Produk
Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah :

  1.     Core benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer really buying) yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen.
  2.      Basic product (namely a basic version of the product) yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
  3.       Expected product (namely a set of attributes and conditions that the buyers normally expect and agree to when they purchase this product) yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
  4.       Augmented product (namely that one includes additional service and benefit that distinguish the company’s offer from competitor’s offer) yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
  5.      Potential product (namely all of the argumentations and transformations that this product that ultimately undergo in the future) yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.
  •             Klasifikasi Produk
Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2002,p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:  
      A. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :
  •            Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
  •             Jasa
merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler (2002, p.486) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut : “ Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
      B. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
  •             Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya.
  •             Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.
      C. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu:
          didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk
          diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 
  •              Barang konsumsi (consumer’s goods)
Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut.
  •              Barang industri (industrial’s goods) 
Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali.

Menurut Kotler (2002, p.451), ”barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis”. Pada umumnya barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis :

  •              Convenience goods
Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain produk tembakau, sabun, surat kabar, dan sebagainya.
  •              Shopping goods 
Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya.
  •              Specialty goods 
Barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Misalnya mobil Lamborghini, pakaian rancangan orang terkenal, kamera Nikon dan sebagainya.
  •              Unsought goods 
Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, ensiklopedia, tanah kuburan dan sebagainya.
4. Apa yang dimaksud dengan strategi komunikasi pemasaran? 
    Komunikasi pemasaran merupakan satu dialog yang bersinambungan antara pembeli dan penjual dalam satu segmentasi pasar (nelozier,1976.168).Sedangkan menurut ahli fiqih pertukaran diartikan sebagai pemindahan barang tersebut dengan barang lain berdasarkan keikhlasan, kerelaan (Rahman, 1995:71) berarti di dalam islamtidak hanya menonjolkan aspek ekonomi (keuangan) saja, melainkan dalam kegiatan ekonomi mengandung nilai ibadah.
      Komunikasi pemasaran merupakan suatu dialog yang berkesinambungan antara pembeli dan penjual dalam suatu segmen pasar (Delozier.1976:168). Hal ini menekankan informasi ke dua arah dan persuasi yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi secara lebih efektif dan efisien (Nickles.1984:7).  
  •         Kotler (1989:40-46)
menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi, dan penyampaian pesanpesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas dan efisiensi pemasaran suatu produk.  
  
        Proses ini bersinambungan, mulai dari tahap perencanan (desain) produk, distribusi, sampai ke kegiatan promosi (melalui iklan, pemasaran langsung, dan special event) dan tahap pembeli dan pengguna di kalangan konsumen.
                  Komunikasi pemasaran melalui kegiatan promosi periklanan merupakan salah satu strategi dalam memperkenalkan atau menjelaskan produk yang di pasarkan. Strategi yang sering dipergunakan dalam membidik pasar sasaran adalah adanya pengelompokan pasar/segmen sebagai wilayah calon pembeli/pemakai. Pemilihan kelompok pasar yang spesifik akan lebih mudah mengkomunikasikan produk melalui media periklanan. Ciri atau karakter pada sekelompok segmen pasar merupakan data untuk memudahkan memasarkan produk.
 
                 Segmen pasar menjadi acuan dan tujuan utama dari produk yang ditawarkan melalui periklanan. Oleh karena itu dalam merancang desain periklanan harus memahami dan mengenal apa yang terjadi di pasar sebagai tempat pelemparan produk. Menurut Philip Kotler (1990: 164-174), segmentasi pasar adalah memilah-milahkan suatu pasar yang luas ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan faktor geografi, demografi, psikologi, dan behavioristik.
 
 
 



 






Read more...
separador

Rabu, 21 Maret 2012

Network Layer

Network  Layer

Network  Layer termasuk layer bagian bawah dari OSI refferensi model, yaitu pada layer ke-3, yang bertanggung jawab terhadap peroutingan pada sebuah internetwork dan pengalamatan. Pengalamatan yang dilakukan yaitu pengalamatan logis (logical address) yaitu IP Address. Device utama pada layer ini adalah Router. Pada sebuah router, ketika sebuah paket diterima di sebuah interface router, alamat IP tujuan akan diperiksa. Jika paket tersebut tidak ditujukan untuk router, maka router akan mencari alamat tujuan jaringan pada tabel routing. Setelah sebuah interface untuk keluar dipilih, paket akan dikirim ke interface tersebut untuk diframe dan dikirim pada jaringan. Jika entri untuk jaringan tujuan tidak ditemukan pada tabel routing, router akan memusnahkan paket tersebut.

Dua jenis paket yang digunakan pada network layer yaitu: data packets dan update rute packets 
  • Data packet digunakan untuk mengangkut data pengguna melalui internetwork, dan protokol yang digunakan untuk mendukung lalu lintas data tersebut disebut routed protokol. Contoh routed protokol adalah IP dan IPX.
  • Route Update packet digunakan untuk meng-update router tetangga tentang jaringan yang terhubung dalam internetwork. protokol yang mengirimkan paket update rute disebut protokol routing, contoh RIP, EIGRP dan OSPF. Routing update packets digunakan untuk membantu membangun dan mempertahankan tabel routing pada setiap router. 
Tabel routing yang digunakan dalam router mencakup informasi berikut:
  • Network addresses, spesific protokol untuk pengalamatan network. Sebuah router harus mempertahankan tabel routing secara individu karena setiap protokol routing melacak jaringan dengan skema pengalamatan yang berbeda.
  • Interface, menunjukkan interface mana yang digunakan oleh paket sebagai jalan keluar untuk menuju ke sepesifik network.
  • Metric, merupakan Jarak ke network remote. Umumnya, pada  routing protokol yang berbeda menggunakan metode yang berbeda untuk menghitung jarak ini.
Setiap interface dalam sebuah router adalah suatu jaringan yang terpisah dan harus diberi nomor identifikasi jaringan yang unik. setiap host pada jaringan yang terhubung ke router harus dalam satu network.

Beberapa poin tentang router yang harus diingat:
  1. Router, secara default, tidak akan meneruskan paket broadcast atau multicast.
  2. Router menggunakan logical address dalam header network layer untuk menentukan hop ke router berikut untuk meneruskan.
  3. Router dapat menggunakan access list, dibuat oleh administrator, untuk mengendalikan keamanan pada paket.
  4. Router dapat menyediakan fungsi bridging layer-2 jika diperlukan dan dapat secara bersamaan merute interface yang sama.
  5. Router menyediakan koneksi antara Virtual LAN (VLAN)
  6. Router dapat menyediakan Quality of Service (QoS) untuk specific types dari network traffic.

 Transport Layer

          Transport Layer merupakan Layer ke-empat dari OSI Referensi model. Layer ini benar benar bertindak sebagai penghubung antara layer bagian atas dan layer dibawahnya. karena fungsi ini, secara keseluruhan tugas dari layer ini adalah untuk menyediakan segala fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan terjadinya komunikasi software aplikasi pada komputer yang berbeda.Pada waktu tertentu komputer mungkin menjalankan banyak software aplikasi yang berbeda (multitasking) semua berusaha untuk mengirim danmenerima data. Lapisan transport dibebankan dengan menyediakan sarana bagi aplikasi ini, sehingga semua bisa mengirim dan menerima data. Dengan demikian, lapisan transport kadang-kadang dikatakan bertanggung jawab untuk transport end-to-end atau host-to-host. 
           Untuk mencapai sebuah komunikasi, disyaratkan lapisan transpor melakukan pekerjaan yang berbeda, namun saling terkait. Misalnya, untuk transmisi, protokol transport layer harus melacak dari aplikasi mana data berasal, kemudian menggabungkan data ini menjadi aliran data tunggal untuk dikirim ke layer lebih bawah. Sedangkan pada perangkat penerima harus membalikkan proses ini, yaitu memecahkan data dan menyalurkan ke aplikasi yang sesuai. Layer ini juga bertanggung jawan untuk menentukan pemecahan jumlah data aplikasi yang besar dibagi menjadi blok blok yang lebih kecil untuk dapat ditransmisi.
         Fungsi kunci lainya dari transport layer adalah untuk menyediakan layanan koneksi bagi protokol dan aplikasi yang berjalan di layer atas. Ini dapat dikategorikan dalam dua hal yaitu : Layanan Connection-Oriented dan Layanan Connectionless-Oriented. Keduanya memiliki fungsi masing masing. Protokolnya yaitu : Transmission Control Protocol (TCP) ini menggunakan layanan Connection-Oriented sedangkan User Datagram Protocol (UDP) menggunakan Layanan Connectionless-Oriented. Untuk lebih memahami lebih jauh perbedaan antara kedua layanan tersebut, dapat kita ibaratkan pada dua hal berikut:
  1. Saat kita melakukan hubungan telepon ini bisa diibaratkan sebagai Layanan Connection-Oriented, karena sebelum komunikasi dapat terjadi, kita akan melakukan dial dengan mengirim sinyal, sampai terjadi koneksi, baru komunikasi dapat dilakukan.
  2. Mengirim SMS, bisa diibarakkan sebagai Layanan Connectionless-Oriented, kita tidak perlu melakukan pengiriman sinyal terlebih dahulu untuk memastikan koneksi terjadi atau tidak.
Fungsi fungsi yang sering dilakukan pada layer transport :
  • Process-Level Addressing: Pengalamatan juga dilakukan pada layer ini, dimana digunakan untuk membedakan program software pada layer layer diatasnya.
  • Multiplexing and Demultiplexing: Menggunakan pengalamatan pada process-level Addressing, protokol layer transport menerima data yang diterima dari banyak program aplikasi yang berbeda, kemudian menggabungkan ke dalam satu aliran data yang akan dikirim (proses Multiplexing). Protokol yang sama di device penerima, melakukan proses kebalikannya (Demultiplexing) memecahkan aliran data tersebut kemudian mengarahkankan ke program aplikasi yang sesuai.
  • Segmentation, Packaging and Reassembly: Segmentasi pada transport layer memecahkan jumlah data yang besar menjadi blok blok kecil (Packaging), kemudiaan pada device penerima akan menggabungkan mereka kembali (Reassembly).
  • Connection Establishment, Management and Termination: Protokol transport layer yang connection-oriented bertanggung jawab atas serangkaian komunikasi yang diperlukan untuk membuat sambungan, memelihara data dikirim, dan kemudian mengakhiri koneksi ketika tidak lagi diperlukan.
  • Acknowledgments and Retransmissions: Setiap pengiriman data terjadi pada transport layer akan dilakukan pencatatan waktu (timer), jika data diterima pada device penerima, si penerima akan mengirim sebuah Acknowledgments, untuk menunjukkan bahwa transmisi sukses. Jika tidak, sebelum timer expire, data tersebut akan dikirim kembali.
  • Flow Control: protokol lapisan Transport yang menawarkan pengiriman handal juga sering mengimplementasikan fitur flow control. Fitur-fitur ini memungkinkan satu perangkat dalam komunikasi untuk menentukan kecocokan antara pengirim dan penerima, misalnya ketidakcocokan dalam hal kecepatan, ini akan dideteksi dan ditangani.
 
     
    Read more...
    separador

    Senin, 19 Maret 2012

    tugas PPWEB pertemuan 5

    gambar CDM

    gambar tabel relasi

    gambar pdm
    Read more...
    separador

    Senin, 05 Maret 2012

    Data Link Layer

    Link Layer
    tugas dari protokol link layer adalah memindahkan datagram dari satu node ke node berikutnya melaluiindividual link dalam bentuk frame.di sebut individual link karena, link antara node-node tersebut mungkin menggunakan protokol yang berbeda-beda. misalnya, link pertama adalah ethernet, link berikutnya frame relay dan link terakhir PPP.

    Layanan Link Layer
    • Framing. Membungkus (encapsulate) datagram ke dalam bentuk frame sebelum taransmisi.
    • Link Access. Protokol-protokol Media Access Control (MAC) mengatur bagaimana sebuah frame di transmisikan ke dalam link. Misalnya point to point atau broadband.
    • Reliable Delivery. Protokol link layer menjamin agar pengiriman datagram melalui link terjadi tanpa error.
    • Flow Control. Karena setiap node memiliki keterbatasan buffer (memory), maka link layer menjamin agar penggiriman frame tidak lebih cepat daripada pemrosesan frame pada sisi penerima. 
    • Error Detection. Kesalahan bit dapat terjadi akibat atenuasi sinyal atau noise di dalam link. link layer melakukan deteksi kesalahan, tetapi tidak meminta pengiriman kembali frame yang salah tersebut. Frame yang salah akan di buang
    • Error correction. Selain melakukan deteksi kesalahan, link layer juga dapat melakukan koreksi terhadap bit yang salah. Tidak semua protokol link layer mampu memberikan layanan ini, tergantung protokol yang digunakan.. 
    Protokol Multiple Access
    Pada model transmisi secara broadcast, semua node memiliki kesempatan yang sama untuk mengirim dan menerima frame.


    Klasifikasi Protokol Multiple Access
    Contentionless
    Cara pengaksesan dimana waktu pengiriman setiap user telah di jadwalkan sebelumnya untuk menghindari terjadinya tubrukan paket data apabila beberapa user mengakses suatu kanal pada saat yang sama.


    Cara Kerja Penjadwalan Contentionless
    Fixed Assignment Scheduling
    • Protokol ini mengalokasikan suatu bagian yang sifatnya tetap kepada setiap user. Bagian yang tetap ini dapat berupa time slot (TDMA) atau frekuensi (FDMA).
    • Kelemahan sistem ini terletak pada in-efitiesiensi jaringan, karena time slot atau frekuensi yang telah dialokasikan untuk user tertentu tidak dapat di gunakan oleh user lain walaupun time slot atau frekuensi tersebut tidak digunakan.

    Demand Scheduling
    • Protokol ini mengalokasikan jaringan kepada setiap user yang memiliki paket data yang hendak dikirimkan.
    • Demand Scheduling terbagi atas token passing yang menggunakan topologi ring atau bus dan roll-call poling yang menggunakan topologi star.
    Contention
    Waktu pengiriman dipilih secara acak, tidak dilakukan penjadwalan pada transmisi paket, sehingga setiap user memiliki kebebasan untuk mengirim paket data kapan saja.



    Repeat Random Access Protocol
    Protokol ini dilakukan dengan metode ALOHA, dan CSMA (Carrier Sense Multiple Access).
    • Metode CSMA merupakan teknologi yang sesuai untuk aplikasi wireless LAN, karena pada metode ini jaringan tidak perlu mengetahui jumlah node yang aktif, sehingga tidak di perlukan rekonfigurasi protokol apabila terjadi perubahan pada node. Node mengirim data setelah terlebih dahulu melihat apakah ada node lain yang sedang mengirim data. Jika ada, maka node tersebut menunggu sampai node lain selesai mengirimkan datanya. Apabila terjadi tubrukan data yang merusak paket, seluruh node akan mengetahui dan pengiriman data akan diulang.
    Random Access with Reservation
    Pada  protokol ini, user yang berhasil mengirimkan paket data ke penerima, akan memperoleh alokasi kanal yang di sebut reservasi, untuk pengiriman paket data selanjutnya. Apabila user tersebut selesai mengirim paket datanya, maka user akan menghentikan reservasi agar kanal dapat digunakan oleh user lain.

    Protokol CDMA
    Protokol CDMA berada diantara protokol contentionless dan contention. Transmisi dibedakan berdasarkan kode:
    • Kode ini digunakan untuk mentransformasi sinyal user ke dalam spread spektrum.
    • Beberapa sinyal spread spektrum akan tiba di penerima, dan penerima akan menggunakan kode yang sama untuk mentransformasi kembali sinyal spread spektrum ke bentuk aslinya.
    • Dengan cara ini, hanya sinyal yang diinginkan yang dapat ditransformasikan, sedangkan sinyal lain di perlukan sebagai noise yang dapat diabaikan.























    Read more...
    separador

    Followers